ageratna
Jumat, 12 Agustus 2022
Pandemi dan Sepeda
Kenapa?
karena orang lebih nyaman berada di rumah, layaknya orang zaman old yang lebih suka bercengkerama di rumah bersanding dengan seisi rumah ditemani teh dan pisang goreng
karena orang lebih senang makan masakan di rumah daripada makan di luar rumah dengan menu sama tapi harga lebih mahal, maklum...sewa lapaknya, gaji mba dan mas pengantar sajian, sabuncuci tangannya, daftar google map nya, ikutan kita bayar di harga makanan😎
Nah, new normal yang akhirnya jadi trend adalah bersepeda
Sepeda naik daun, gimana tidak ? untuk beli merk tertentu dengan spesifikasi tertentu , kita mesti indent alias pesan di awal, di hari H tidak diambil, keesokan hari sudah sold out.
Bagi yang mau upgrade sepeda, sepeda lawas dipereteli , dari rangka, sadel, dudukan sadel, fork, steam dan setang, rem, ban dan roda, bracket, bisa dijual dan masing masing memilik tarif harga yang lumayan fantastis.
Keren yaks....
saya gak mau ketinggalan nih...
gowes...gowes.... dari yang hanya menempuh 8km sampai 63 km....biar gak kalah ciamik sama gayanya kalau lagi pepotoan
Stay save, stay health, stay cool, keep calm👌
Selasa, 14 Mei 2019
TAMAN BUAYA
Jumat, 10 Mei 2019
MEIKARTA
Selasa, 11 Juli 2017
SUAMIKU..
Bangun lebih pagi, daripada aku
Masak makanan lebih enak , daripada aku
Tahu apa yang harus dilakukan ketikaku sakit, daripada aku
Lebih tepat waktu , daripada aku
Betah melek di mobil untuk perjalanan jauh, daripada aku
Rajin makan makanan sehat , daripada aku
Rajin olah raga, daripada aku
Rajin memeliharan tanaman , daripada aku
Berpakaian lebih keren, daripada aku
Menggandengku kemanapun kami pergi
Mengajariku cara mengambil gambar yang baik dengan kamera
Mengajariku mengisi persembahan untuk gereja dengan nilai yang pantas
Sanggup selesaikan semua pekerjaan rumah tanpa harus panggil tukang
Masak bubur dan sop tahu telur puyuh non pedas ketika kami sakit
Menjaga anak-anak ketika aku tidak di rumah
Menomorsatukan berobat ketika kami sakit
#Itu saja dulu
Senin, 20 Maret 2017
Bapakku
Bapakku...
akan tidur di urutan waktu paling akhir
memastikan anak-anak nya sudah usai melakukan tugas belajarnya
memastikan semua pintu rumah terkunci
memastikan bak mandi terisi air penuh untuk kami mandi di pagi hari
Bapakku...
akan makan di urutan paling akhir
saat kami anak-anaknya sudah lelah memadukan sendok dengan piring
saat kami sudah cukup kenyang dengan makanan yang paling kami sukai
Bapakku...
akan pergi dari rumah di urutan pertama
mengais rejeki untuk kami
dan sudah bisa dipastikan akan pulang paling akhir
Bapakku...
rambutnya memutih pun juga alis matanya
kantong mata mulai menebal
matanya tak lagi jernih
kuku kakinya tak lagi mulus
tapi...
bapakku tetap bapakku...yang sampai hari ini masih menelponku dari jarak 521 km dariku, dengan pertanyaan yang sama dengan puluhan tahun yang lalu,
' sudah makan kah kamu ?
' sehat kah kamu ?
' jangan memforsir diri untuk bekerja
' jangan pulang malam-malam
' jangan tidur malam-malam
' jangan boros
nggih pak...
akan selalu kulakukan, demi buatku baik bukan demimu
Bapakku..hal terbaik akan kuberikan buatmu
apapun itu
seberat apapun itu
dalam doaku namamu selalu kusebut...
SAIA SINGGAH SEBENTAR...
Raut mukanya antusias menterjemahkan satu per satu kalimatku