Rabu, 07 Desember 2011

Ikatan Kasih

Jam 12 lebih sedikit siang ini, ketika makan siang sudah kutuntaskan...Terbayang di ingatan pemandangan tadi pagi ketika si adek, Aurel yang masih berusia 8 bulan 5 hari yang lalu,menangis di gendongan si mbak melepasku pergi bekerja. Sedih memang, tapi apa daya itulah yang harus terjadi setiap pagi dari tahun ke tahun, dari si kakak sampai si kecil kini...

tapi satu hal yang selalu kusyukuri bahwa anak-anakku selalu merindukan hadirku, secara lebih banyak si mbak yang menggendongnya, menyuapinya, menemaninya bermain, memandikannya dan banyak me..me..yang lain yang terlewatkan olehku.

Memang sedemikian rupa Sang Kuasa memberi ikatan di antara kami yang tidak bisa dipisahkan oleh kuantitas kehadiran orang lain. 
Aku selalu merasa menjadi mama yang Terberkati ( sekarang aku menulis sambil menangis ) ketika anak-anak selalu mengharuskan aku selalu ada di dekat mereka ketika aku di rumah. Meskipun dengan demikian aku harus rela melek malam menyelesaikan setumpuk kerjaan yang harus kuselesaikan demi mengantongi recehan lebih setiap bulannya.

hhhm...indahnya menjadi seorang ibu dengan ikatan yang luar biasa unik dengan anak-anakku.